Seorang teman tengil melapor kalau dia baru saja mencoba pengalaman pertamanya dengan kamera SLR. Tentu setelah saya panas-panasi agar ia punya keberanian belajar dengan film saja, tidak bermahal-mahal dengan digital. Salut untuk yang satu ini, karena tak banyak yang punya kenekatan sama. Rata-rata orang terlalu takut bikin foto jelek, ingin langsung bagus. Maka mereka berpikir Digital-SLR lah satu-satunya pemecahan.
Saya sendiri dulu dipanas-panasi teman dan dosen saya untuk pakai film saja kalau mau belajar (Teman saya ini fotografer profesional, jadi sarannya memang tidak untuk diragukan. Dosen saya? Apalagi…).
Buat apa cape-cape pake Film, Har? Kan modalnya mahal! Repot lagi!
Pikiran sama pernah terlintas di kepala saya. Apalagi setelah ngiler ngeliat teman saya pakai D100nya. Apalagi foto-foto saya tak kunjung bagus. Tapi setelah lama memotret saya baru sadar kalau itu semua salah.