Banyak blogger memberitakan kenaikan harga BBM di blognya. Sebenarnya saya tidak tahu apakah harus setuju atau menolak kenaikan ini, tapi ada beberapa sudut pandang dari saya:
1. Siapapun yang bisa membeli kemewahan kendaraan dengan harga 5 juta ke atas, bukannya menyisihkan uang itu untuk kebutuhan pokok (sandang, pangan, papan), tidak pantas menyebut dirinya bagian dari rakyat miskin.
2. Siapapun yang bisa ngeblog dengan tarif ribuan rupiah per jam dan durasi pemakaian lebih dari 2 jam per hari, ketimbang memusingkan harga mi instan, tidak pantas menyebut dirinya membuat tulisan yang mewakili rakyat miskin.