Arsip untuk Mei, 2008

Debat BBM untuk Orang Miskin

Saya agak miris melihat presentasi yang dibuat oleh entah siapa ini. Hanya saja alamat emailnya dicantumkan agusnizami@yahoo.com.sg.

Kebanyakan dipakai untuk rakyat miskin? Kalau boleh saya unjuk bukti, kira-kira berapa sih komposisi kendaraan pribadi dibanding kendaraan umum di foto ini?

Lanjutkan membaca ‘Debat BBM untuk Orang Miskin’

Pameran Lagi

Kali ini di Galeri Cipta II, Taman Ismail Marzuki. Pameran Sabang Merauke: Pamer Seni Lukis Memperingati 100 Tahun Kebangkitan Nasional. Seperti biasa saya lebih senang komentarin makanannya, hehehehe. Ada lontong sayur labu pakai ayam dan telur, sedaap. (Kayanya pembukaan pameran bisa jadi alternatif perbaikan gizi bagi anak kos selain pura-pura jadi tamu kondangan, hehehe).

Seperti biasa lagi, ada kesan mahasiswa dan anak-anak muda kurang diperhatikan dalam sebuah pameran. Kalau dalam pameran CCF kemarin katalog hanya diberikan kepada wartawan, maka sekarang lebih aneh lagi, katalog hanya untuk para undangan (ups!). Lah saya bingung, sejak kapan seni rupa menjadi sesuatu yang tidak egaliter lagi? Jangan-jangan mulai besok untuk masuk pameran harus pake dresscode segala? 😆

Katalog itu kan sesuatu yang sebenarnya lebih dibutuhkan mahasiswa. Secara mereka kalau di pameran sering dicuekin. Seniman dan penyelenggaranya lebih senang bercakap-cakap dengan calon pembeli. (ups maaf, maksudnya pengunjung yang terlihat lebih rapi). Sementara wartawan? Waduh.. dikasih katalog akhirnya kerjaan mereka malah sekedar numpang makan, bikin beritanya tingga kopi paste katalog itu saja. Padahal yang bener kan kalau mereka bikin berita mendaam, salah satunya dengan wawancara. Lah mahasiswa? Mau cari informasi bagaimana kalau minta katalog saja tidak boleh?

Teman saya pernah mencak-mencak soal ini. Sementara saya lebih senang meneliti dari jauh, tak usah banyak protes. Biarkan saja fenomena seperti ini berkembang, siapa tahu bisa jadi bahan tulisan di blog, hehehe.

Kebetulan ada tugas memperhatikan fenomena di sekitar Taman Ismail Marzuki untuk kuliah Bimbingan Penulisan besok. Saya pikir ini bisa jadi topik menarik. Mulai dari mana yahhh…? Seni “murni” dan stratifikasi sosial? Hmmm….

Lanjutkan membaca ‘Pameran Lagi’

Internet Bukan TV, Woi!

Ini satu lagi jeleknya pengguna internet di Indonesia. Kita terbiasa dengan informasi instan, ga mau cape-cape menelusurinya.

Seringkali dalam suatu post pembacanya minta disajikan foto atau data-data yang jelas tidak mungkin saya tampilkan. Masalahnya bukan saya yang membuat, kalau saya muat sembarangan saya bisa dituntut dong? Lalu saya beri saja link ke halaman yang ada foto atau data lebih lengkap. Tapi tetap saja saya dimaki-maki, katanya post saya ga lengkap lah, dangkal lah, ga mutulah.

Lah mengklik link itu saja males, gimana mau dapat informasi?!  Padahal cuma sekali klik lho, apa susahnya? 😐

Pameran Seni Rupa Indonesia: Manifesto

Tadi saya baru saja mengikuti pembukaan Pameran Besar Seni Rupa Indonesia 2008. Ramai sekali, berjubel orang-orang dari seluruh penjuru. Saya bahkan nguping, ada yang cape-cape datang dari Surabaya (woots!).

Isinya? Saya tidak tahu seleksinya, tapi sepertinya perupa terbaik dari seluruh Indonesia. Ada sekitar 300 seniman yang dikuratori 4 orang. Keseluruhannya lalu dibagi dalam 5 tema: Manifesto Seni, Seni dan Rasa Keindahan, Seni dan Moral, Seni dan Narasi, dan Eksistensi: Eksoterik dan Transdental. Masing-masing tema diberi pengantar oleh kuratornya.

Lanjutkan membaca ‘Pameran Seni Rupa Indonesia: Manifesto’

Merusak Pesta Orang

Saya lihat ada kebiasaan penggemar bola di Indonesia (entah kalau di negara lain juga) yang amat jelek, yaitu senang merusak pesta orang lain. Kalau ada tim lawan menang atau menjuarai kompetisi maka kesalahannya lalu diungkit-ungkit, entah alasan bekerjasama dengan wasit, sogok-sogokan, atau dibilang lagi beruntung. Mungkin ini sudah mengakar dari kompetisi dalam negeri? Saya kurang tahu.

Ya contohnya saat Inter scudetto. Beribu alasan dikemukakan untuk memperlihatkan sebenarnya tim ini ga pantas menang. Entah dibantu calciopoli lah, persaingan tidak ketat lah, dibantu wasit lah.Dan ujung-ujungnya lau ngomong “Lihat aja musim depan juaranya siapa”.

Lanjutkan membaca ‘Merusak Pesta Orang’


Bumi Magenta!

Arsip

Bebas bertanggung jawab

Tulisan di blog ini ada di bawah lisensi Creative Commons with attribution 2.5. Syarat untuk menyalin blog ini adalah menyertakan url blog ini sebagai sumber.
Mei 2008
S S R K J S M
 1234
567891011
12131415161718
19202122232425
262728293031