Kalau kau ingin jadi fotografer, camkan bahwa kamera itu adalah jiwamu. Dari dialah kau mencari makan, mengintip dunia, hingga merenungkan filosofi hidup.
Maka sayangilah kameramu, jangan kau banting kala kesal, jangan kau pukulkan ke kepala orang lain, jangan sampai ia menggigil terguyur hujan, jangan kau tinggalkan ia kesepian di balik laci lemari,
Kamera bukanlah simbol status bagi seorang fotografer. Ia bukan perhiasan di leher untuk dipamer-pamerkan. Ia adalah sebuah jiwa. Ia inti dari pekerjaan memotret.
Kalau tidak ingin sayang dengan kameramu, berhentilah jadi fotografer. Hibahkan saja kameramu kepada orang lain yang akan lebih menyayanginya.
Karena tak semua orang seberuntung dirimu bisa membeli kamera bak sebungkus kacang goreng.
Lanjutkan membaca ‘Renungan Fotografi’