Ambisius yang Manipulatif

Dalam beberapa minggu belakangan, saya berkenalan dengan orang-orang ambisius yang manipulatif. Orang-orang seperti ini bisa dikategorikan berbahaya, kalau tidak boleh dinyatakan buas. Watak seperti ini tidak bisa dipercaya, karena kapanpun diinginkan mereka bisa menusuk kita dari belakang dalam sekejap. Tentunya dengan cara keji sekali.

Apa itu watak ambisius yang manipulatif, Har?

Gampang saja, ambisius itu keinginan menggebu-gebu untuk menjadi besar dalam sekejap. Sementara manipulatif berarti suka menutupi atau mengalihkan sesuatu dari yang semestinya.

Saat dua sifat ini tidak berpadu, sebenarnya tidak ada yang perlu dikhawatirkan. Orang ambisius saja mungkin bisa jadi teman yang menyenangkan. Mereka orang yang mengejar sukses dengan cara sungguh-sungguh dan jujur. Sementara orang manipulatif saja tidak terlalu menimbulkan bencana. Soalnya kebohongan mereka tidak untuk hal-hal serius. Kita bisa dengan mudah membaca pola bohongnya orang manipulatif yang tidak ambisius. Begitu gampang diterka.

Yang susah kalau ada orang ambisius yang manipulatif. Orang seperti ini menghalalkan cara-cara jorok untuk mencapai syahwatnya yang kelewat gede. Kalau perlu tikam sana tikam sini. Tiap orang boleh jadi teman hari ini tapi jadi musuh keesokan harinya. Omong besar diumbar. Hasut sana hasut sini. Adu domba semua orang yang kira-kira membahayakan posisi. Jilat-menjilat dihalalkan. Seluruh keburukan diri sendiri ditutup dengan kebohongan. Ketahuan? Tutup lagi dengan kebohongan lain.

Itu semua dilakukan demi kesenangan. Kesenangan untuk memenangi persaingan. Kesenangan untuk melihat orang lain kalah. Oh.. tidak cukup kalah saja. Kalau perlu sampai terguling-guling di bawah. Injak! Keinginan menggebu-gebu seperti ini membuat seorang dengan sifat ambisius yang manipulatif senang membuat kebohongan yang sangat rumit.

Saya sendiri bukan orang yang bersih. Saya pernah jadi orang ambisius. Saya juga pernah jadi orang manipulatif. Tapi untunglah saya ngerti permainan seperti itu tidak akan bikin hati nyaman, lalu saya tobat. Ada efek sampingnya, saya jadi bisa mengendus kalau ada orang yang punya kombinasi sifat keduanya. Dan kenyataannya adalah, orang seperti itu B-A-N-Y-A-K!

Ada tips untuk mengatasi orang seperti ini, Har?

Oooo ada. Simpel: Mainkan saja peran orang bodoh.

Lho kok? Bukannya orang bodoh itu malah jadi korban, Har?

Saya ga nyuruh jadi bodoh beneran.. Sedikit banyak saya belajar bahwa pada dasarnya orang ambisius dan manipulatif itu memainkan trik-triknya untuk melayani kecurigaan orang pintar. Semakin triknya dibongkar, semakin kreatif dia menciptakan trik baru. Jadi semakin kita menyelidik, semakin mereka bertahan. Semakin sok pintar kita, semakin manipulatif pula mereka. Dan parahnya, kalau merengsek terlalu dalam kita akan dihabisi karena dianggap mengancam posisi mereka. Saat itu terjadi ya game over, you are dead meat.

Nah, peran “orang bodoh” adalah membuat orang dengan watak seperti ini kehilangan tujuan kebohongannya. Percayalah, orang ambisius manipulatif itu ceroboh sekali dalam menghadapi orang lugu. Sehingga pada akhirnya mereka akan dimakan permainannya sendiri. Dan pada saat permainan kotor itu menjadi bumerang, mereka akan menghiba-hiba kepada kita, agar diampuni kesalahannya.

Saat sudah seperti itu, perlukah mereka dihakimi atau err.. paling tidak dinasehati?

Menurut saya sih tidak. Saya belum pernah lihat ada orang seperti ini yang mau berubah walaupun udah berkali-kali kena batunya. Ingat, dari awal mereka sudah pegang prinsip air mata buaya. Hari ini ngaku tobat, besok sudah nusuk kita lagi.

Jadi bersikap aman sajalah. Jangan bongkar kedok sebagai orang bodoh. Lupakan saja dosa mereka. Kalau merasa perlu tepuk tangan ya tepuk tangan saja diam-diam. Soalnya tujuan menjadi orang bodoh adalah keluar dari lingkaran persaingan mereka supaya tak ikut-ikutan jadi sasaran tembak, bukannya jadi Tuhan. Toh akhirnya si ambisius manipulatif itu akan tersiksa oleh nuraninya sendiri. 😆

Jadi bagaimana, yang baca blog saya ini ada yang ambisius manipulatif ga ya? Hihihihi.

7 Tanggapan to “Ambisius yang Manipulatif”


  1. 1 antarpulau 11 Februari, 2008 pukul 1:40 am

    “………….Oooo ada. Simpel: Mainkan saja peran orang bodoh………..”

    bener mas har….
    saya pernah ketemu sama orang model gitu..
    trus (gak sengaja) saya pura-pura bodoh mengenai sesuatu yg sedang kami bicarakan….
    dan alhasil… »» ketahuan banget sifat asli dari orang itu… :mrgreen:

    *trik yg jitu*

  2. 2 Hoek Soegirang 11 Februari, 2008 pukul 7:24 pm

    saia sendiri memiliki sifat ambisius yang manipulatif sedikit destruktif walaupun agak konklusif tapi juga lumayan kondusif dengan ditambahi sifat ovulatif dan tentunya, kreatif! gyahahahahaha!!!
    *digamfar*
    —————–
    btw, saia ngaku kalo waktu SMP saia begidu, sikut sana sini sufaya bisa ndapetin seekor betina jalang yang sekarang malah jadi bener-bener jalang. dan waktu itu korban dari fersikutan saia adalah kawand saia sendiri…
    dan kawand saia bilang ke saia, “ngomong kalo kamu emang suka, ndak usa mbabit kaya anjing gitu. aku langsung mundur ko’, mendink keilangan betina daripada kanca kaya koe, njing! bangsat ya!”
    saia pun insyaf dan terharu sangadh, hingga air susu keluar dari hidung dan telinga saia…
    .
    .
    .
    jahh..malah curhadh………

  3. 3 hariadhi 12 Februari, 2008 pukul 12:21 am

    @Hoek
    hahahahaha….
    kena batunya kan, Broda? Emang si ambisius manipulatif itu pasti bertekuk lutut sama si lugu.
    @antarpulau
    😆 Lah terus gimana sekarang nasib orangnya? Masih sehat walafiat?

  4. 4 antarpulau 12 Februari, 2008 pukul 1:42 am

    baru kemarin saya ketemu ma dia…
    dasar biang malapetaka… kemarin hampir terjadi baku hantam sama salah satu teman kami lantaran (aneh sekali) tiba-tiba mau memukul salah satu teman kami itu…
    padahal kalo gak salah, kami cuma diskusi ‘ringan’ saja kok…
    tapi kenapa dia jadi emosi gitu yak…???
    bener-bener gak waras…. :mrgreen:

  5. 5 didik 3 Desember, 2010 pukul 12:14 pm

    PASAR MODAL
    Mengambil Profit Gila-Gilaan

    Banyak sekali sahabat-sahabat hebat di luar sana yang kebingungan bagaimana uangnya bisa berputar dan bertambah jumplahnya. Alasan kemampuan dan keahlian menjadikan faktor utama untuk melangkah. Dan akhirnya uang yang sahabat idamkan bisa berkembang sedikit demi sedikit habis untuk kebutuhan kecil yang tak terperhatikan. Menyesalpun datang menghinggapi. Sekarang gak perlu khawatir kami datang untuk memberi solusi strategis untuk sahabat. Solusi mengambil keuntungan besar setiap hari semau sahabat. Profit profit dan profit terus. Untuk mengetahui penghitungan bagaimana income di peroleh setiap hari dapat di ilustrasikan seperti berikut:

    Ilustrasi:
    Setiap hari terjadi pergerakan 100-500 poin, 1 poin nilainya Rp.50.000. Atau, dalam sehari terjadi perputaran uang Rp. 50.000-Rp.25 juta. Anda berhak mendapatkan semua uang tersebut setiap harinya.

    Bagaimana cara untuk mengambil income sebesar itu? Apakah gratis?
    Tentu saja tidak, karena untuk menuju sebuah kesuksesan tidak ada yang gratis. Bayangkan kalau semua serba gratis, pasti semua orang akan sukses di bumi ini.

    Kesempatan untuk mendapatkan income Rp.50.000-Rp.25 juta setiap harinya adalah dengan menanam modal minimal sebesar Rp.50 juta.
    Atau anda bisa menggandakan peluang di atas menjadi Rp.100.000-Rp.50 juta setiap harinya. Tentu saja dengan modal 2 kali lipat. Dan berlaku semakin besar modal semakin besar pula peluang yang di peroleh di setiap harinya.
    Kami juga menerima investasi dalam jumplah Milyaran rupiah.

    Harap datang langsung: Jl. Dr. Sutomo No.17 Bausasran Yogyakarta
    Senin-Kamis Jam 10.00-15.00 WIB atau janjian dulu
    Pengampu: Bp. Didik Mujianto, SS. HP. 085292827378 call.
    Email: didikmujianto@yahoo.co.id

  6. 6 Anonim 15 Februari, 2013 pukul 9:27 am

    Kalo mengalah gimana?

  7. 7 Reza 12 April, 2016 pukul 7:35 pm

    Orang macam ini mirip banteng yg seruduk sana sini, hadapin aja dengan tenang seperti matador, jangan serang balik pake nafsu doang, mereka justru cerdik cari kesalahan kita kalo kita semakin bernafsu membalas. Pada momen yg tepat tancap tombaknya dan begitu seterusnya, sampe dia frustrasi. atau paling gak merasa malu 🙂


Tinggalkan komentar




Bumi Magenta!

Arsip

Bebas bertanggung jawab

Tulisan di blog ini ada di bawah lisensi Creative Commons with attribution 2.5. Syarat untuk menyalin blog ini adalah menyertakan url blog ini sebagai sumber.
Februari 2008
S S R K J S M
 123
45678910
11121314151617
18192021222324
2526272829