Hmmmm.. sebenarnya saya sudah bertekad untuk malas bereaksi terhadap blog orang lain. Tapi yang satu ini hal yang sebenarnya perlu dipaparkan.
Memang pada masa Muhammad Salallahu alaihi Wassalam, memelihara jenggot dianjurkan. Salah satu alasannya adalah itu bisa membedakan umat muslim dengan umat lainnya. Tapi saya pikir anjuran itu seharusnya dilihat dari konteks tempat dan zamannya.
Pada masa itu Islam baru menguasai Jazirah Arab, jadi mereka tidak mengenal budaya lain yang juga memakai jenggot sebagai identitas. Mungkin (ini mungkin, lho. Karena kita tidak tahu keadaan sebenarnya. Dokumentasinya kurang sekali), pada masa itu trend kekuasaan di kalangan jahiliyah adalah dengan memperlihatkan kumis. Jadi muslim diwajibkan membedakan diri.
Nah kalau sekarang Islam sudah tersebar ke mana-mana, dengan penganutnya bisa di mana saja dan informasi bisa diakses dari mana saja, apakah jenggot masih identik dengan keislaman? Saya rasa tidak. Berikut saya paparkan contoh-contohnya. (Mohon maaf untuk yang percaya bahwa gambar itu haram. Ini sekedar untuk kepentingan informasi).
(Hammurabi dari Babilonia)
(Firaun Ramses II dari Mesir)
(Artifak Bangsa Scyth dari Bamiyan)
(Hidetada Ieyasu, salah satu shogun terkenal dari Jepang)
(Rasputin, paranormal dari Kerajaan Russia)
(Merlin, tokoh penyihir terkenal dari dongeng Eropa. Dibuat oleh Hartmann Schadel)
Saya rasa tidak ada satupun dari tokoh di atas yang cukup Islami. Padahal beberapa dari mereka memakai jenggot bahkan sebelum perintah membedakan diri itu ada. Nah, kalau kita ngotot memelihara jenggot, bukankah kita justru meniru mereka?
Jadi masih bisakah memelihara janggut dijadikan identitas Islam?
Semua gambar di atas diambil dari Wikimedia Commons. Gambar artifak Scyth dilisensi di bawah Creative Commons with attribution share alike oleh pengguna PHGCOM, patung Ramses II oleh Hajor. Sisanya masuk public domain.
maksudnya terinspirasi ma blog kambing poligaminya nane ya? hahh di kampus gw juga tuh,, yg merasa tergolong ke dlm kelompok tertentu,,hrs melihara jenggot! ga ngerti de gw,, berhubung testosteron dlm tubuh ini tak cukup untuk menumbuhkan jenggot2 suci itu.. makin panjang makin mulia kali ya… tapi.. adakah hubungannya?
setau saya…
ini setau saya lho…
jenggot itu dipake sebagai identitas untuk membedakan dengan orang persia (jaman itu) yang piara kumis dan dikenal sebagai penyembah banyak dewa.
*kalo ndak salah ada di shirah nabi yang karangannya martin lings*
jadinya untuk membedakan yang mana yang penyembah satu tuhan dan banyak (manifestasi?) tuhan, jenggot digunakan sebagai identitas.
tapi itu setau saya aja, sih. mohon dikroscek biar valid π
eh, hidetada???
itu kan kalo ga salah nama lainnya benitora “si manusia bayangan” dari komik “samurai deeper kyo”, hohohohohoho.
bukannya hidetada itu klimis dan kepalanya suka dipakein slayer? π
jenggot itu baik. bagi anda yang punya jenggot dan mau dipelihara ya silahkan, asal dirawat dengan telaten, jangan sampai menimbulkan panu, kadas,kurap..itu namanya memalukan!
kalo dibilang jenggot itu sunah, ya ada betulnya, karena kanjeng Rosul tidak bekerja pada instansi pemerintah atau swasta yang peduli pada penampilan. Nah, bagi umatnya, diminta dapat beradaptasi dengan lingkungan pekerjaannya. Masak pgawai negeri melihara jenggot segede Gaban? atau salesman pakaian pernikahan berjenggot? sudah sepatutnya kita membaca situasi. Tak perlu mengarisbawahi sesuatu. cukup lakukan, rasakan dan nikmati..
Ah, Yesss..!
@Dekisugi
Nah.. karena penyembah dewa (atau api?) dari Persia itu sudah ga ada lagi, apa urgensi memelihara jenggot itu masih ada?
Hidetada botak? Wah ga tau yah… ini ilustrasi dari Wikimedia Commons. Yang botak dan polos itu kayanya Ieyasu deh.
@Mas Kopdang
Makasih buat masukannya.
@kuchikuchi
Betul. Saat kita sedang krisis citra, masih perlukah mengeksklusifkan diri?
*elus-elus jenggot* π
@Mas Joe
baru inget gw benitora itu yang paling culun yah. hehehehe
Hoho, jangan lupakan Karl Marx dan Charles Darwin yang dikatakan sebagai musuh Islam. π Jenggotnya cukup tebal.
Ya, kalau sekarang mungkin sudah tidak begitu relevan… kalau menurut subjektif saya, sebaiknya jangan terlalu panjang juga; tipis saja. π
@ Semua … Antum dan Akhwat yang Mishkin Ilmu
Ana mau menjhelashkan bahwa hujjah dan dalil antum salah.
Dan sudah saatnya Ana jelaskan kepada antum bahwa informasi yang ana samfaikan adalah hasil ijhtihad dari imam ana, Syaik BurGejebur Bubur. Beliau adalah orang fintar dibanding akhi, karena Shikh ana, selalu minum tolak angin (makanya pintar π antum paham kan)
Karena fada dzaman itu bhanyak umat Islam yang ber fropesi sebaghai pengembala Ghonam (francais:Kambing) sehingga untuk berlindung dari kejaran kaum Kuffar Quraish mereka harush menyamar, dan
———————————————————–
cara yang faling Afdhal wa mudah serta jauh dari Bid’ah adalah dengan bersembunya kedalam kerumunan ghonam (hispanic:Bandot) gembalanya.
———————————————————–
Untuk memfermudah maka ada Hujjah yang mewajibkan untuk memanjangkhan Janggut (english:Bewok) sehingga ketika berada diantara kerumunan Ghonam, penggembala thersebut sulit dibedakan. π (ilmu saya setara syaikh …)
Ana Afwan bila antum yang ilmunya dangkal tersinggung dengan Hujjah ana, karena sesungguhnya sebaik baik kehidupan adalah di zaman dahulu, dengan memanjhangkan Jembut … JEnggut. π
Bisshawab bar ber bar ber π
π
Jungkat jungkit ***
Terus Nungging
Ketemu koin 200 perak …
***Ngeloyor***
π dasar manusia udik!
@ hariadhi : oia info bahwa janggut pada masa itu sebagai pembeda identitas dari mana yah?
Saya jadi kasihan sama yang gen-nya ga memungkinkan buat numbuhin jenggot. π
Ditakdirkan nggak dapat pahala ya!!
aRuL:::
saya sih mbacanya di shirah nabi yang karangannya Martin Lings
hariadhi:::
iya dink, penyembah api π
@aRuL
Abdullah bin Umar berkata: Bersabda Rasulullah Shalallahu βalaihi wassalam: βJanganlah kamu menyerupai orang-orang Musyrikin, peliharalah jenggot kamu dan tipiskanlah kumis kamuβ. (HR al Bukhari, Muslim, dan Al Baihaqi)
(ngopi dari blog seseorang, hehe)
@RETORIKA
hihihii… alasannya ngaco nihh
@rozenesia
Kalau pria disuruh memanjangkan bulu di dagu, kira-kira wanita disuruh memanjangkan bulu yang mana yah buat dapat pahala? @_@
@Xaliber von Reginhild
Gw juga punya, tipis. Tapi lebih karena malas cukur, hehe.
Mangkanyaaa ituuu… yang buat saya heran.
Jadi ada pengkotak-kotakan tersendiri dalam jatah pahala. π
…apa nggak aneh? π
HANYA ORANG GILA YANG TIDAK BISA MEMELIHARA JENGGOT
lawan bisa bisa nambah cepet geli kalau ada jenggot ….he…he
SAMI’NA WATOkNA, saya dengar saya taat.
walaupun saya belum tahu benar dalilnya, saya akan cari dalilnya. bila benar saya akan TAAT. APApun hukumnya….. WAJIB ataupun SUnnah, krn saya hanya akan mencari amal.
Koq bicara agama ga ada yang pake dalil ya…Mana ayat Al Qur’annya mana Haditsnya dan mana penjelasan ulamanya. Coba antum kaji dulu hadits-hadits yang berbicara masalah ini dan bertanyalah kepada ahli ‘ilmu.
muslim.or.id
almanhaj.or.id
jenggot panjang???
koq harus jenggot sih??
napa ga bulu ketek aja yang dipanjangin….
dalam islam, pria muslim dan wanita muslimah memiliki identitas yg tertulis dalam alquran:
– Wanita dlm islam: diharuskan memakai jilbab
– Pria dlm islam: DIHARUSKAN MEMELIHARA JENGGOT !!
(wanita muslimah harus berpenampilan islami, maka pria muslim pun harus berpenampilan islami) – tidak dibenarkan egoisme
tapi semuanya kembali kepada anda2 sebagai seorang muslim dan muslimah untuk meyakini islam..
semuanya juga pilihan anda untuk meyakini hal2 tersebut, dan tidak bisa dipaksakan..
jaminan masuk surga atau neraka untuk ‘identitas penampilan’ dalam islam adalah ‘waallahu alam’
jengot…….silahkn…tdk berjenggot tdk berarti tdk islami